TANGERANG, iNewsCilegon.id - HK (47), karyawan salah satu pabrik di Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang nekat bunuh diri akibat terjerat utang akibat judi online.
Korban pertama kali ditemukan oleh rekan kerjanya pada Selasa (20/09/2022) sekitar pukul 06.00 Wib.
Sempat Mengeluh Sakit dan Linglung, Pedagang Bakso di Pandeglang Ditemukan Tewas Gantung Diri
"Rekan kerja korban melihat korban sudah tergantung di sebuah pohon di depan mess karyawan," kata Kapolsek Cikupa AKP Imam Wahyu Pranomo, Selasa (20/9/2022).
Saksi langsung menghubungi pihak keamanan pabrik dan Polsek Cikupa untuk melakukan evakuasi terhadap korban yang tergantung di seutas tali tambang.
"Saat dilakukan evakuasi, petugas menemukan sepucuk surat dikantong celana korban," ungkap Imam.
Dalam surat tersebut, lanjut Imam, korban menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga, pemimpin perusahaan dan rekan kerjanya karena terlilit hutang akibat judi online.
"Korban menyampaikan permintaan maaf karena kembali melakukan judi online hingga terjerat hutang. Dalam surat itu juga korban mengatakan judi online telah menghancurkan hidupnya," ujarnya.
Saat ini, lanjut Imam, korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja. "Korban sudah di RSUD Balaraja. Saat ini sedang menunggu pihak keluarga untuk mengurus jenazah korban," pungkasnya.
Jari ini belum mengerti akan arti genggaman belaian tanganmu
Hanya mengerti akan hadir senyumanmu setiap lelahku
Begitu lama ku memahami arti dari senyumanmu
Detik demi detik, ku bertambahnya usia dan mendekati ajalku
Begitu sakit akan kerinduanku padamu
13 tahun waktu yang tak mungkin dapat dihitung dengan dentingnya waktu
Begitu pula ku tak merasakan kasih sayangmu lagi
Tak melihat senyumanmu
Tak bisa merasakan kehangatan pelukanmu disaat apa yang aku raih
Rindu akan canda tawamu
Semua kerinduanku hanya aku rasakan dengan kepedihan dibalik senyumanku
Kadang, hati ini merasa iri terhadap apa yang orang lain dapat
“apa Allah tidak sayang denganku?, apa Allah tidak adil denganku?”
Kapan ku kan merasakan senyuman mereka yang penuh dengan kenyataan
Padahal senyumanku penuh dengan kepalsuan
Sampai detik ini, ku tak pernah lupa dengan ciumanmu didahiku
Sampai kapanpun, sampai nafas ini berhenti
Ku kan slalu mendo’akanmu
Mungkin, ini salah satu bentuk kecintaan sang kuasa terhadap diri ini
Diri ini tak tega melihat kau yang kesepian
Sepi akan canda tawa kita bersama
Sepi akan kasih sayang
Sepi akan kelelahan yang tlah lama kita hadapi
Anakmu disiniYang tak bisa menemanimu disaat pedih tlah menerpamu
Tapi, do’aku untukmu takkan terlupakan sampai mata ini kan tertutup untuk slamanya
Rindu akan kasih sayangmu yang talah lama tak ku rasakan
Rindu akan senyumanmu
Semoga Allah slalu melindungi setiap langkahmu..
Anakmu yg slalu menyanyangimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Catatan Selengkapnya
Atta Halilintar, Aurelie Hermansyah