Kisah Nabi Musa AS melarikan diri ke Madyan
Tongkat Berubah Menjadi Ular
Mukjizat ini dikehendaki oleh Allah SWT ketika Nabi Musa AS melawan penyihir kerajaan milik firaun. Seperti dikisahkan dalam Al-Qur'an Surah Al-A'raf ayat 107, bunyinya:
فَاَلْقٰى عَصَاهُ فَاِذَا هِيَ ثُعْبَانٌ مُّبِيْنٌ(107 ۖ
Artinya: "Maka, dia (Musa) melemparkan tongkatnya, tiba-tiba ia (tongkat itu) menjadi ular besar yang nyata." (QS. Al-A'raf: 107)
Melalui tafsir quran kemenag dikisahkan bahwa Nabi Musa AS melemparkan tongkatnya yang ada di tangan kanan ke hadapan firaun dan kaumnya. Seketika, tongkat tersebut melalui kekuasaan Allah SWT berubah menjadi ular raksasa yang bergerak dengan sangat cepat yang terlihat dengan mata kepala secara jelas.
Membelah Laut Merah
Mengenai mukjizat ini dijelaskan Allah SWT melalui firmanNya dalam Al-Qur'an Surah Taha ayat 77-79, bunyinya:
وَلَقَدْ اَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اَنْ اَسْرِ بِعِبَادِيْ فَاضْرِبْ لَهُمْ طَرِيْقًا فِى الْبَحْرِ يَبَسًاۙ لَّا تَخٰفُ دَرَكًا وَّلَا تَخْشٰى(77
فَاَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ بِجُنُوْدِهٖ فَغَشِيَهُمْ مِّنَ الْيَمِّ مَا غَشِيَهُمْ(78 ۗ
وَاَضَلَّ فِرْعَوْنُ قَوْمَهٗ وَمَا هَدٰى(79
Artinya: "Sungguh, telah Kami wahyukan kepada Musa, "Pergilah bersama hamba-hamba-Ku (Bani Israil) pada malam hari dan pukullah laut itu untuk menjadi jalan yang kering bagi mereka tanpa rasa takut akan tersusul dan tanpa rasa khawatir (akan tenggelam)." Fir'aun dengan bala tentaranya lalu mengejar mereka (Musa dan pengikutnya), tetapi mereka (Fir'aun dengan bala tentaranya) digulung ombak laut (yang dahsyat) sehingga menenggelamkan mereka. Fir'aun telah menyesatkan kaumnya dan tidak memberi (mereka) petunjuk." (QS. Taha: 77-79)
Air Keluar Melalui Pukulan Tongkatnya
Mukjizat ini dikisahkan Allah SWT melalui firmanNya dalam Surah Al-Baqarah ayat 60, yaitu:
۞ وَاِذِ اسْتَسْقٰى مُوْسٰى لِقَوْمِهٖ فَقُلْنَا اضْرِبْ بِّعَصَاكَ الْحَجَرَۗ فَانْفَجَرَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا ۗ قَدْ عَلِمَ كُلُّ اُنَاسٍ مَّشْرَبَهُمْ ۗ كُلُوْا وَاشْرَبُوْا مِنْ رِّزْقِ اللّٰهِ وَلَا تَعْثَوْا فِى الْاَرْضِ مُفْسِدِيْنَ(60
Artinya: "(Ingatlah) ketika Musa memohon (curahan) air untuk kaumnya. Lalu, Kami berfirman, "Pukullah batu itu dengan tongkatmu!" Maka, memancarlah darinya (batu itu) dua belas mata air. Setiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah dan janganlah melakukan kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan." (QS. Al-Baqarah: 60)
Tangan Memancarkan Cahaya
Dalam Surah Al-Qashash ayat 32, Surah An-Naml ayat 12, dan Surah Thaha ayat 22-23, Allah menerangkan mukjizat Musa yaitu tangan yang bercahaya.
Nabi Musa diperlihatkan Allah kelebihan yang diberikan kepada dirinya. Ia diperintahkan oleh Allah SWT untuk memasukan tangannya ke kantong baju, kemudian tiba-tiba tangannya mengeluarkan cahaya putih bagaikan sepotong bulan yang bersinar.
Tanda-tanda yang diberikan Allah SWT kepada Umat Firaun
Dilansir melalui Tafsir Qashashi Jilid II: Nabi Yusuf AS dan Nabi Musa AS karya Syofyan Hadi melalui Surah Al-Baqarah: 63 & 93 serta An-Nisa: 154 dikisahkahkan, yaitu:
Allah SWT menurunkan tujuh tanda sebagai bentuk bencana kepada mereka sebelum kehancuran firaun. Tujuh tanda itu adalah:
Itulah mukjizat yang menjadi kelebihan Nabi Musa AS yang diberikan oleh Allah SWT.
Para nabi dan rasul yang Allah SWT utus diketahui memiliki sejumlah mukjizat. Mukjizat yang Allah beri kepada utusan-Nya dimaksudkan sebagai tanda kenabian atau kerasulan untuk menunjukkan kepada orang yang meragukannya.
Mengutip buku Aqidah Akhlak oleh Taofik Yusmansyah, kata mukjizat berasal dari bahasa Arab yakni a'jaza, artinya melemahkan atau menjadikan tidak mampu.
Menurut istilah syariat, mukjizat adalah suatu kejadian luar biasa yang terjadi melalui seseorang yang mengaku nabi, sebagai bukti kenabiannya yang ditantangkan kepada yang ragu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk melakukan kembali mukjizat yang serupa, para nabi dan rasul tidak memiliki kemampuan, sebab mukjizat hanya bisa terjadi atas seizin dan kehendak Allah.
Di antara para nabi dan rasul yang memiliki mukjizat adalah Nabi Musa AS. Allah berfirman dalam Surah Al-Isra ayat 101 bahwa Nabi Musa dianugerahi sembilan mukjizat yang nyata.
وَلَقَدْ اٰتَيْنَا مُوْسٰى تِسْعَ اٰيٰتٍۢ بَيِّنٰتٍ
Arab Latin: Wa laqad ātainā mụsā tis'a āyātim bayyinātin
Artinya: Sungguh, Kami telah menganugerahkan kepada Musa sembilan mukjizat yang nyata.
Quran Kemenag memberikan keterangan terkait sembilan mukjizat Nabi Musa, yaitu tongkat, tangan yang bisa memancarkan cahaya, belalang, kutu, katak, darah, banjir besar, laut yang terbelah, dan gunung (Sinai).
Disebutkan dalam buku Keagungan Mukjizat Nabi Muhammad oleh Syeikh Said Abdul Azhim, para ulama berpendapat mengenai mukjizat Nabi Musa AS, di antaranya; tongkat Nabi Musa berubah menjadi ular besar, tangan memancarkan cahaya bila dimasukkan ke dalam saku bajunya lalu dikeluarkan kembali.
Doa Nabi Musa terhadap kaum Fir'aun ketika mendustakannya maka Allah mengirimkan kepada mereka angin taupan, belalang, kutu, katak, darah. Terbelahnya laut untuk menyelamatkan Bani Israil dan menenggelamkan Fir'aun dan tersesatnya Bani Israil di daerah Tih.
Diturunkannya manna dan salwa kepada Nabi Musa dan kaumnya, serta keluarnya air dari dalam batu.
Apakah menabrak kucing benar bikin sial atau hanya mitos belaka?
Bisnis.com, JAKARTA - Laut Merah dihubungkan dengan Laut Tengah melalui Terusan Suez untuk menjadi jalan alternatif logistik terceoat ke Eropa ke Asia. Berikut sejarah laut merah selengkapnya serta kisah Nabi Musa dengan laut merah.
Sebagai jalur logistik, Terusan Suez dan Laut Merah selalu dilewati banyak kapal-kapal logistik dari berbagai negara untuk mengirim barang.
Jalur ini pun tak luput dari berbagai konflik karena Laut Merah menjadi pembatas antara negara semenandung Arab dan Afrika. Secara geografis, Laut Merah terletak di negara Mesir, Sudan, Arab Saudi, Yaman, Yordania, Eritrea, dan Palestina.
Laut Merah juga seringkali disebut dengan Laut Teberau. Dirangkum dari laman Britannica, Laut Merah membentang sekitar 1.930 kilometer ke arah Tenggara dari terusan Suez, Mesir hingga Selat Bab el-Mandeb yang menghubungkan dengan Teluk Aden dan kemudian dengan Laut Arab.
Laut Merah selalu menampakkan perubahan warna yang disebabkan karena alga Trichodesmium erythraeum yang melimpah. Apabila alga ini mati, maka air laut ikut berubah menjadi coklat kemerahan.
Ilustrasi Nabi Musa saat membelah laut merah
Orang-orang Bani Israel pun dikumpulkan oleh Musa AS untuk berangkat ke Palestina. Fir'aun yang mengetahui pelarian itu langsung bergegas untuk menyusul mereka dengan membawa pasukan besar. Ketika Musa AS sudah sampai di Laut Merah bersama dengan orang-orang Bani Israel, terlihat Fir’aun menuju ke arah mereka dan mereka yakin bahwa akan dibunuh. Namun, Nabi Musa AS memukul air laut dengan tongkatnya dan air terbelah, membuat jalan yang kering. Orang-orang menyeberang dengan aman. Ketika Fir'aun melihat jalan itu, dia memasuki laut dengan memimpin pasukannya. Namun saat Fir;aun sudah berada di tengah-tengah laut, air yang terbuka tiba-tiba kembali menutup Fir;aun dan pasukannya. Fir'aun pun tenggelam bersama dengan pasukannya dan meninggal.
Iulah kisah Nabi Musa AS yang menjadi tauladan bagi umas muslim yang ada di seluruh dunia. Kisah tersebut memperlihatkan perjuangan Nabi Musa AS dalam menyebarkan ajaran agama dari Allah SWT dan membuktikan kebesaran serta kekuasaan dari Allah SWT.
Terangkatnya Gunung Sinai
Allah menjelaskannya dalam Surah Al-Baqarah ayat 63 & 93, juga dalam Surah An-Nisa ayat 154.
"(Ingatlah) ketika Kami mengambil janjimu dan Kami angkat gunung (Sinai) di atasmu (seraya berfirman), "Pegang teguhlah apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!" Mereka menjawab, "Kami mendengarkannya, tetapi kami tidak menaatinya." Diresapkanlah ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah patung) anak sapi karena kekufuran mereka. Katakanlah, "Sangat buruk apa yang diperintahkan oleh keimananmu kepadamu jika kamu orang-orang mukmin!" (QS Al-Baqarah: 93)
Quran Kemenag memberi penjelasan bahwa pengangkatan gunung dimaksudkan sebagai peringatan kepada Bani Israil agar selalu menepati janji mereka untuk melaksanakan ajaran Taurat.
Doa Nabi Musa yang Mendatangkan Banjir Besar, Belalang, Kutu, Katak, dan Darah
Sejumlah mukjizat Nabi Musa ini disebutkan oleh Allah dalam Surah Al-A'raf ayat 133, yang artinya:
"Maka, Kami kirimkan kepada mereka (siksa berupa) banjir besar, belalang, kutu, katak, dan darah (air minum berubah menjadi darah) sebagai bukti-bukti yang jelas dan terperinci. Akan tetapi, mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum pendurhaka."
Munculnya banyak belalang yang melahap tanaman Bani Israil sehingga mereka menjadi kekurangan pangan. Datangnya sejenis kutu yang menggigit mereka.sehingga tidak bisa tidur.
Katak di lumbung makanan dan dapur Bani Israil. Dan air minum mereka yang bercampur darah sehingga tidak memiliki air bersih untuk dikonsumsi dan dipakai.